3 Macam-Macam Start dalam Perlombaan Lari yang Perlu Diketahui
1. Start Berdiri
Start berdiri, yang dalam Bahasa inggrisnya adalah standing start, dilakukan oleh pelari yang berlari pada jarak menengah dan pelari dalam jarak jauh. Panjang lintasan yang digunakan adalah 800 meter, 1500 meter, 5000 meter dan 10.000 meter. Gerakan start ini pun memiliki teknik tersendiri. Pada lari jarak menengah, ada tiga nomor lari yang diperlombakan. Pertama adalah nomor lari jarak 800 meter, 1500 meter, dan 3000 meter.
Pada lari jarak menengah yang perlu di perhatikan adalah kecepatan dan kekuatan atau stamina dari pelari tersebut. Yang memegang peranan penting dalam keberhasilan lari jarak menengah adalah permulaan atau awalan ketika pelari tersebut melakukan start. Teknik yang perlu diperhatikan untuk melakukan start berdiri antara lain adalah:
- Sikap start dalam start berdiri ini adalah ketika saat aba-aba bersedia diberikan, maka pelari maju ke depan dengan meletakkan salah satu kaki di depan. Pelari dapat menggunakan kaki kanan atau kaki kiri. Jika menggunakan kaki kanan di depan lebih nyaman, maka letakkan kaki kanan tepat dibelakang garis start dan bengkokkan sedikit lutut. Letakkan kaki kanan di belakang dengan posisi lurus.
- Condongkan badan dan letakkan berat badan Anda ke depan, posisikan tumpuan pada kaki kanan.
- Lemaskan kedua lengan dan bengkokkan sikut sedikit, letakkan lengan di dekat badan Anda.
- Atur pandangan agar tetap megarah ke depan, selalu fokus dan rileks.
2. Start Melayang
Start melayang ini berbeda dengan start berdiri. Start melayang digunakan untuk pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat dalam lari estafet sedangkan pelari pertama akan menggunakan start jongkok. Lari estafet, yang biasanya juga disebut lari sambung, adalah salah satu perlombaan lari yang berjarak 400 meter dalam 4 pergantian tongkat estafet. Sehingga satu pelari akan menempuh jarak lari sebesar 100 m.
Start melayang juga mempunyai teknik sendiri untuk melakukannya. Cara non-visual adalah salah satu cara yang paling sering digunakan oleh pelari estafet yang memang sudah mengenal ciri dan karakter pelari lainnya. Cara ini digunakan pada lari sambung dengan lintasan 4 x 100 meter. Pada cara non-visual ini, pelari tidak akan melihat tongkat yang diterimanya dari pelari lain.
Sedangkan cara yang lainnya adalah lawan dari non-visual, yaitu cara visual. Pelari akan menerima tongkat ketika berlari dengan melihat tongkat yang diberikan oleh pelari lain kepadanya. Teknik visual ini biasanya digunakan ada nomor lari lain, yaitu 4 x 400 meter.
Start melayang disini berarti dilakukan sambil berlari atau melayang. Pelari setelah mendapatkan tongkat estafet akan berlari sekencang-kencangnya menuju ke pelari selanjutnya atau menuju ke garis finish jika pelari tersebut adalah pelari ke empat.
3. Start Jongkok
Ketiga adalah start jongkok atau disebut juga crouching start. Crouching start ini dilakukan oleh pelari jarak pendek. Panjang lintasan yang digunakan pada pelari jarak pendek adalah 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Start jongkok sendiri terdiri dari tiga macam. Pertama adalah start pendek atau bunch start, start menengah atau medium start dan start panjang atau long start. Penjelasan secara rinci dari 3 macam start jongkok tersebut adalah sebagai berikut:
- Start pendek atau bunch start – Untuk melakukan start pendek atau bunch start ini adalah posisikan tangan sedikit lebar dari bahu dan posisikan ibu jari membentuk huruf V. Letakkan salah satu kaki di depan, bisa menggunakan kaki kanan atau kaki kiri, di mana kaki tersebut berjarak 75 cm dari garis start. Kaki yang berada di belakang disejajarkan dengan tumit kaki yang di depan dengan jarak sekitar satu kepal tangan.
- Start menengah atau medium start – Untuk melakukan start menengah atau medium start maka posisikan tangan dan ibu jari sama seperti ketika melakukan start pendek atau bunch start. Letakkan kaki yang berada di depan dengan jarak 40 cm dari garis start. Sejajarkan lutut kaki yang di bagian belakang dengan ujung jari kaki yang berada di depan. Atur jarak ujung jari kaki yang di depan dengan ukuran sekitar satu kepal dan sejajarkan lutut kaki dengan ujung jari kaki bagian depan.
- Start panjang atau long start – Untuk melakukan start panjang atau long start ini sama seperti ketika melakukan start pendek. Kaki bagian depan diatur dengan jarak 40 cm dari garis start lutut. Atur lutut kaki belakang agar sejajar dengan tumit kaki di bagian depan. Atur jaraknya sebesar satu kepalan tangan, dimulai dari tumit kaki di depan hingga ke ujung jari kaki yang berada di belakang.
Untuk melakukan start jongkok ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Ketika aba-aba bersedia telah disampaikan, maka pelari akan menuju ke garis start. Letakkan tangan di belakang garis start, posisikan tangan selebar bahu dan atur ibu jari tangan hingga membentuk V. Letakkan tangan sedikit di depan dan posisikan lengan membentuk garis lurus. Tidak lupa untuk mencondongkan bahu ke depan. Setelah itu, bungkukkan sedikit kepala sehingga leher tidak menjadi tegang. Fokuskan pandangan pada lintasan sekitar 2 meter dari garis mulai. Jarak kaki dari garis start bermacam-macam, bergantung dari jenis start apa yang digunakan.
Ketika aba-aba siap telah disampaikan, maka angkat pinggul ke depan atas dengan rileks dan tidak tegang sampai lebih tinggi dari bahu. Pindahkan berat badan ke tangan hingga badan terasa lebih ringan serta rendahkan kepala dan rilekskan leher. Arahkan pandangan ke bawah sekitar 1 hingga 1,5 meter dari garis mulai atau garis start. Atur agar lengan tetap lurus dan jangan sampai membengkok. Fokuskan pikiran untuk mendengar aba-aba yang akan diberikan. Ketika aba-aba telah diberikan, maka ayunkan lengan dengan kencang sekali. Atur kaki kiri untuk menolak dengan kuat hingga posisinya menjadi lurus. Posisikan kaki kanan agar dapat melangkah secepat mungkin dan dapat mencapai tanah dengan secepat mungkin. Setelah melakukan gerakan ini maka berat badan akan meluncur ke depan. Atur langkah kaki semakin cepat dan semakin lebar agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
Ketika akan mendekati gris finish, maka Anda dapat berlari terus tanpa membuat perubahan apapun, condongkan dada ke depan, tangan tetap mengayun sekuat-kuatnya dan sekencang-kencangnya, tidak boleh menoleh lawan atau mencari-cari sesuatu yang dapat membuat kehilangan fokus dan konsentrasi. Satu hal yang perlu diingat adalah jangan pernah